Translate

Sabtu, 14 Februari 2015

Cermin Kehidupan Anak Indonesia

Gue disini berharap tulisan gue ini akan menjadi bahan renungan untuk semua orang, termasuk para orang tua yang mendidik anak-anaknya. Kebanyakan orang tua jika anaknya terlibat dalam suatu tindak kenakalan remaja seperti pergaulan bebas, tawuran antar pelajar, seks bebas, atau lainnya malah menyalahkan anaknya saja. Padahal dibalik sikap anaknya yang jadi seperti itu ada keterlibatan orang tua dalam mendidik.

Sekarang gue bakal ambil sedikit pengalaman hidup seseorang yang namanya gabisa gue sebutin disini. Dia memiliki seorang ibu, tapi dia telah ditinggal ayahnya. Dia tidak merasakan kasih sayang dari ibundanya. Malah ibunya seperti pilih kasih terhadap dia dan adiknya.

Saat ini dia masih duduk dibangku sekolah, akan tetapi sang Ibunda tidak memberikan keperluan sehari-hari untuk dirinya, seperti uang jajan disekolah, bahkan sebab dari itu dia bekerja untuk memenuhi uang jajannya tersebut, padahal umurnya tidak memenuhi untuk bekerja. Dia bahkan dengan tulus bekerja untuk mendapatkan uang untuk membelikan kado buat ibunya.

Itu sedikit pengalaman salah seorang anak bangsa, dari situ gue bisa ambil kesimpulan bahwa sesungguhnya tidak ada satu orang anakpun yang berniat mengecewakan orang tuanya, sebandel apapun anak tersebut. Tapi mengapa sebagian kecil orang tua tidak menghargai anaknya?

Jadi mari kita renungi sedikit bagaimana sebenarnya kekeluargaan yang harus dibentuk dan membahagiakan kedua belah pihak. Buat para orang tua tolong jangan pilih kasih, karena sebenarnya semua anak-anak anda menginginkan anda bahagia, dan bersedia melakukan apapun untuk membahagiakan anda. Dan lebih memberi perhatian terhadap anak, supaya anak tersebut tidak rusak

Tolong di share ;;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar