Translate

Senin, 23 Februari 2015

Pendidikan Indonesia ( kurikulum 2013 )


Assalamu'alaikum sahabat.
Pada pos kali ini gue bakalan ngebahas tentang pendidikan indonesi ni sob. Kalian semua pasti tahulah kurikulum 2013 kan? yup, kurikulum yang sudah dihentikan untuk beberapa sekolah yang baru satu semester menerapkan kurikulum 2013.

Jadi ni sob, kurikulum 2013 itu ialah kurikulum yang diterapkan pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasa dikenal KTSP 2006 yang telah diterapkan kurang lebih 6 tahun. Di kurikulum 2013 ini ada beberapa pelajaran yang dirampingkan seperti IPS dan Pkn bahkan ada yang dihilangkan seperti TIK, juga ada yang ditambah seperti Matematika untuk peminatan tingkat SMA.

Nah, jadi ditahun 2013, kurikulum ini diuji cobakan dibeberapa sekolah hingga akhirnya pada tahun 2014, kurikulum 2013 diterapkan di semua sekolah di Indonesia. dan pada 2015 akhirnya kurikulum 2013 dihentikan oleh Anies Baswedan di beberapa sekolah selain sekolah uji coba K13.

Banyak nih kegagalan Kurikulum 2013 seperti guru yang belum sepenuhnya memahami materi Kurikulum 2013 bahkan cara mengajar dalam materi pun masih ada yang sepenuhnya belum mengerti dikarenakan masih ramai guru yang belum menerima pelatihan atau kurangnya pelatihan.

Selain itu juga belum adanya fasilitas untuk penerapan Kurikulum 2013. seperti buku yang belum ada dibeberapa sekolah dan kekurangan jumlah buku untuk seluruh siswanya. Para guru juga mengeluh karena kesulitan dalam menilai murid dengan cara narasi. Padahal seorang guru tidak bisa mengingat semua nama muridnya.

Nah bagi gue sendiri yang juga korban Kurikulum 2013 setuju atas pemberhentian Kurikulum 2013, walaupun sekolah gue tidak diberhentiin karena termasuk sekolah uji coba K13. menurut gue sendiri yang sebagai siswa kegagalan kurikulum 2013 untuk murid itu sendiri karena banyak tuntutan untuk memperoleh nilai, seperti portofolio, prjocet, padahal catatan pun juga masih ada yang harus dikumpul. sehingga buat para siswa stres karena tugas yang banyak dan waktu yang kurang.

Sekian dulu sob, yang masih ngejalanin kurikulum 2013, yaa sabar aja, karena pada akhirnya yang menentukan masa depan kita bukan Kurikulum 2013. Tapi diri kita sendiri.

Sabtu, 14 Februari 2015

Cermin Kehidupan Anak Indonesia

Gue disini berharap tulisan gue ini akan menjadi bahan renungan untuk semua orang, termasuk para orang tua yang mendidik anak-anaknya. Kebanyakan orang tua jika anaknya terlibat dalam suatu tindak kenakalan remaja seperti pergaulan bebas, tawuran antar pelajar, seks bebas, atau lainnya malah menyalahkan anaknya saja. Padahal dibalik sikap anaknya yang jadi seperti itu ada keterlibatan orang tua dalam mendidik.

Sekarang gue bakal ambil sedikit pengalaman hidup seseorang yang namanya gabisa gue sebutin disini. Dia memiliki seorang ibu, tapi dia telah ditinggal ayahnya. Dia tidak merasakan kasih sayang dari ibundanya. Malah ibunya seperti pilih kasih terhadap dia dan adiknya.

Saat ini dia masih duduk dibangku sekolah, akan tetapi sang Ibunda tidak memberikan keperluan sehari-hari untuk dirinya, seperti uang jajan disekolah, bahkan sebab dari itu dia bekerja untuk memenuhi uang jajannya tersebut, padahal umurnya tidak memenuhi untuk bekerja. Dia bahkan dengan tulus bekerja untuk mendapatkan uang untuk membelikan kado buat ibunya.

Itu sedikit pengalaman salah seorang anak bangsa, dari situ gue bisa ambil kesimpulan bahwa sesungguhnya tidak ada satu orang anakpun yang berniat mengecewakan orang tuanya, sebandel apapun anak tersebut. Tapi mengapa sebagian kecil orang tua tidak menghargai anaknya?

Jadi mari kita renungi sedikit bagaimana sebenarnya kekeluargaan yang harus dibentuk dan membahagiakan kedua belah pihak. Buat para orang tua tolong jangan pilih kasih, karena sebenarnya semua anak-anak anda menginginkan anda bahagia, dan bersedia melakukan apapun untuk membahagiakan anda. Dan lebih memberi perhatian terhadap anak, supaya anak tersebut tidak rusak

Tolong di share ;;)